06 December 2011

Proposal Kecerdasan Buatan


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang

Tulisan tangan banyak digunakan pada zaman sekarang ini meskipun sekarang tidak sedikit lagi orang yang menggunakan media komupter dalam proses penulisan (pengetikan) . Oleh karena itu kami menentukan penelitian tentang pendeteksian dan pengenalan tulisan tangan menggunakan komputer. Pada awalnya tulisan tangan akan dirubah menjadi gambar kemudian akan dikenali komputer melalui beberapa proses dan beberapa metode.Metode tersebut adalah Sensor huruf yg menggunakan gryscale,Multilayer Perceptron Neural Network, Delphi(logika pemprograman)


2.      Rumusan masalah
a.       Bagaimana cara mengenali tulisan tangan berupa huruf dalam pilihan ganda menggunakan komputer

3.      Tujuan
Tujuan dari penelitian kami ini, supaya lebih mempermudah proses penilaian pada saat ujian yang dulunya hanya manual sekarang bisa melalui komputer . Lebih efesien dan efektif waktu dalam proses penilaian. Murid ataupun Mahasiswa tidak perlu lagi menunggu waktu yang cukup lama untuk melihat hasil (nilai) ujian.
4.      Batasan masalah

a.       Tulisan tangan merupakan tulisan tangan dengan lebar setiap huruf 10 x 10 pixel
b.      Tulisan tangan tidak menempel pada sebuah garis karena dapat menyebabkan ambigu pada karakter huruf tersebut
c.       Hanya menggunakan MPL (multi layer back propagation)
d.      Format penggunaan gambar menggunakan bitmap
e.       Banyaknya huruf yang akan diproses sebanyak 5 gambar
f.       Format penggunaan huruf, harus menggunakan huruf kapital
g.       Pengolahan gambar menggunakan binner


5.       Metodologi penelitian
Dalam perancangan system informasi ini.metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
1 melakukan survei
a.)  dengan cara mengumpulkan tulisan tangan dari beberapa orang yang tidak hanya dari satu sumber tempat
2 Study literature
Mengunakan teori- teori yang ada pada buku referensi sebagai acuan dan pedoman proses analisa dan pembuatan program,yaitu tentang:
a.)     Sensor huruf yg menggunakan gryscale
b.)    Multilayer Perceptron Neural Network
c.)     Delphi
3 Analisis dan desain system
Menganalisa proses pengenalan huruf  pada pilihan ganda .kemudian membuat rancangan system menggunakan sensor grayscale,erd dfd berdasarkan hasil dan analisa.

4  Implementasi system
Mengimplementasikan penggunaan system informasi yang baru  dalam pemilihan huruf pada pilihan ganda.

5 pengujian dan evaluasi system
Melakukan uji coba system yang baru dan evaluasi terhadap software yang di hasilkan . hal ini dilakukan dengan cara mencari masukan user untuk mengetahui kelebihandan kekurangannya,agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya.

2. Sistematika Penulisan
            2.1       pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang apa yang ingin di lakukan dan apa alasan melakukan penelitian ini dan metode – metode apa saja yang di gunakna untuk mencapai tujuan awal dari penelitian ini
            2.2       tinjauan pustaka
            Dalam bab ini tercantum beberapa panduan atau referensi dalam proses pembelajaran dan pembuatan sistem dari penelitian ini. Supaya proses demi proses berhasil (menimilisir ) kegagalan maka di perlukan metode – metode yang dulu pernah di temukan dan pernah di pakai dan semua itu tercantum dalam tinjauan pustaka
            2.3       perancangan sistem
            Bab ini menjelaskan tentang bagaimana cara meerancang sistem dengan benar dari step awal sampi step akhir , dan metode apa saja yang di gunakan untuk perancang sistem, supaya tidak terjadi kesalahan step atau yang harusnya berada pada step kedua di lakukan pada step ke tiga .Maka akan merubah suatu aturan dalam proses itu ,maka kemungkinan terburuk dari itu bisa membuat kita merancang sistem mulai dari awal.Maka  di perlukanlah prorancangan sistem ini ,supaya berjalan lancar mulai dari awal sampai finish.

BAB II
TEORI PENUNJANG

Ø  Citra Grayscale
Citra Grayscale atau citra beraras keabuan adalah citra yang hanya menggunakan warna pada tingkatan warna abu-abu. Warna abu-abu adalah satu-satunya warna pada ruang RGB dengan komponen merah, hijau, dan biru mempunyai intensitas yang sama. Pada citra beraras keabuan hanya perlu menyatakan nilai intensitas untuk tiap piksel sebagai nilai tunggal, sedangkan pada citra berwarna perlu tiga nilai intensitas untuk tiap pikselnya. Dengan demikian citra dapat dioleh dengan mudah karena memiliki satu nilai intensitas pada setiap pixel.
Ø  Logic Program
BufferedImage grayscale(BufferedImage image,int d){
int c,red,green,blue,avg;
int w=image.getWidth(this);
int h=image.getHeight(this);
BufferedImage newImage = new BufferedImage(w,h,1);
Langkah pertama dalam program adalah pendeklarasian fungsi pengabuan citra (grayscale). Kemudian dideklarasikan varaiabel-variabel yang dibutuhkan dalam proses program. Variabel red digunakan untuk mendapatkan dan menyimpan nilai warna merah, variabel green digunakan untuk mendapatkan dan menyimpan nilai warna hijau, dan variabel blue digunakan untuk mendapatkan dan menyimpan nilai warna biru . Variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai rata-rata intensitas warna adalah variable avg..
for (int y=0;y
for (int x=0;x
c=image.getRGB(x,y);
red=getRed(c);
green=getGreen(c);
blue=getBlue(c);
avg=(red+green+blue)/d;
newImage.setRGB(x,y,createRGB(avg,avg,avg));
}
return newImage;
}
Selanjutnya adalah melakukan proses looping bersarang. Syarat looping yang pertama adalah dilakukann selama nilai variable y kurang dari nilai variable h (nilai ukuran tinggi gambar). Syarat perulangan yang kedua adalah dilakukan selama nilai variable y kurang dari nilai variable w (nilai ukuran lebar gambar).
Dengan demikian, di dalam proses perulangan dilakukan operasi titik, yaitu pada setiap pixel. Nilai pixelnya ditentukan oleh nilai variable h (nilai ukuran tinggi gambar) X nilai variable w (nilai ukuran lebar gambar). Kemudian, dalam operasi tiap pixel tersebut, akan dihitung nilai rata-rata ketiga intensitas warna merah, hijau dan biru dan disimpan dalam varaibel avg.
Langkah terakhir adalah membuat gambar baru dengan intensitas warna merah, hijau dan biru yang sama. Nilainya adalah nilai variabel avg, avg dan avg.
Ø  Multilayer Perceptron Neural Network
Jenis neural network ini memiliki layer yang dinamakan “hidden”, ditengah
layer input dan output. Hidden ini bersifat variable, dapat digunakan lebih
dari satu hidden layer.


 



A.     Recurrent Neural Network
Neural network jenis ini memiliki ciri, yaitu adanya koneksi umpan balik dari
output ke input.
Kelemahan dari jenis ini adalah Time Delay akibat proses umpan balik dari
output ke titik input.

B.     Proses Pembelajaran pada Neural Network
Proses pembelajaran merupakan suatu metoda untuk proses pengenalan
suatu objek yang sifatnya kontinuitas yang selalu direspon secara berbeda
dari setiap proses pembelajaran tersebut. Tujuan dari pembelajaran ini
sebenarnya untuk memperkecil tingkat suatu error dalam pengenalan suatu
objek. Secara mendasar, neural network memiliki sistem pembelajaran
yang terdiri atas beberapa jenis berikut :
1 .Supervised Learning
2. Unsupervised Learning

C.     Mekanisme Kerja Multilayer Perceptron Neural Network
Sesuai dengan karakteristik neural network, pada dasarnya Multilayer
Perceptron memiliki kecenderungan yang sama dengan jenis neural network
lainnya, namun setiap jenis memiliki karakteristik masing-masing, seperti
halnya Single layer Neural Network, biasanya hanya digunakan untuk
memberikan solusi yang sifatnya hanya sederhana saja, sebagai contoh
berikut ini.
Gambar diatas menunjukkan bahwa single layer neural network digunakan
untuk menganalisa dua bagian yang berbeda saja, yaitu agar dapat
mengetahui posisi lingkaran hitam dan lingkaran yang berwarna putih. Lain
halnya dengan dengan kodisi pada gambar dibawah ini.
 
Pada Gambar 7, menunjukkan bahwa dengan karakteristik Single Layer
Neural Network yang hanya mampu mendeteksi dua daerah saja membuat
kasus ini sulit untuk dapat diselesaikan. Multilayer Perceptron Neural
Network adalah jenis neural network yang memiliki kemampuan untuk
mendeteksi atau melakukan analisa untuk permasalahan yang sifatnya
cukup atau bahkan sangat kompleks, seperti pada masalah Pemrosesan
Bahasa, Pengenalan suatu Pola serta Pemrosesan suatu Image atau
gambar. Adapun Proses yang terjadi Pada Multilayer Perceptron Neural
Network, adalah sebagai berikut :
1. Masukan
Proses ini merupakan bagian dari sistem kerja secara keseluruhan, karena
proses masukan digunakan untuk menunjang pada proses pembelajaran
serta proses pengujian. Pada proses ini, masukan diklasifikasikan
berdasarkan keinginan dari pembuat, dimana bentuk masukan dapat
berupa nilai logic atau bilangan biner ( 1 atau 0 ), atau juga bisa berupa
nilai angka atau bilangan real (120.3 atau 100) bahkan dapat melakukan
proses dengan menggunakan bilangan negatif.
2. Proses Pembelajaran
Pada bagian ini merupakan sisi kelebihan dari metoda Neural network,
dimana setiap permasalahan yang akan dihadapi dapat dipecahkan dengan
melalui tahapan pembelajaran, seperti halnya otak manusia yang secara
sifat biologis, memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal yang baru.
Memang pada dasarnya, neural network ini dibuat untuk dapat mempelajari
sesuatu hal yang baru sehingga mampu melakukan penganalisaan tanpa
menggunakan suatu rumusan yang baku.
Proses pembelajaran ini sangat mempengaruhi sensitifitas kemampuan
dalam melakukan penganalisaan, semakin banyak bahan atau masukan
sebagai pembelajaran maka akan semakin mudah dan sensitif dalam
melakukan analisa. Biasanya untuk membahas hal-hal yang cukup
kompleks, Multilayer Perceptron Neural network memiliki hidden neuron
yang digunakan untuk mengimbangi setiap permasalahan yang akan
dihadapi, umumnya untuk melakukan penganalisaan pada hal-hal yang
rumit, rancangan neural network yang dibuat minimal memiliki tiga layer
seperti pada gambar dibawah ini, namun hal ini tergantung pada tingkat
kompleksitas yang dihadapi.
 

3. Proses Perhitungan saat pembelajaran
Proses ini melibatkan dua faktor penting, yaitu masukan dan keluaran yang
ditentukan. Keluaran tersebut merupakan bagian dari sistem atau metoda
pembelajaran yang dinamakan “Supervised Learning”, dengan demikian
setiap masukan memiliki keluaran yang nantinya akan dijadikan sebagai
acuan pembelajaran. Hal inilah yang membuat Neural Network melakukan
penganalisaan, selain banyaknya masukan yang diberikan, proses
pembelajaran yang dilakukan secara berulang pun akan menunjang
kemampuan Neural Network saat menganalisa.

4. Keluaran
Bagian ini merupakan proses yang digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh pembelajaran terhadap keluaran yang diinginkan, jika hasil
yang diinginkan kurang sesuai maka kemungkinan yang terjadi adalah :
1.Variabel masukan ( informasi yang diberikan ) kurang menunjang
2. Kurangnya layer pada rancangan keseluruhan
3. Jumlah neuron yang terlalu sedikit
Namun tidak menutup kemungkinan karena ketidaksesuaian penerapan
saat proses pembelajaran dilakukan juga dapat mempengaruhi proses
pembelajaran. Hal lainnya yang dapat mempengaruhi proses pencapaian target adalah pemilihan metoda Back Propagation, yang akan dijelaskan
pada sub bab berikut.
4.1 Back Propagation Multilayer Perceptron Neural Network
Back Propagation adalah istilah dalam penggunaan metoda MLP-NN untuk
melakukan proses update pada nilai vektor weight dan bias.
Adapun bentuk metoda weight ini memiliki beberapa macam, antara lain
adalah sebagai berikut[5].
1. Gradient Descent Back Propagation (GD)
2 .Gradient Descent Back Propagation dengan Momentum (GDM)
3 .Variable Learning Rate Back Propagation dengan Momentum (GDX)
4. Conjugate Gradient Back Propagation (CGP)
4.1.1 Gradient Descent Back Propagation (GD)
Metoda ini merupakan proses update untuk nilai weight dan bias dengan
arah propagasi fungsinya selalu menurunkan nilai weight sebelumnya.
Bentuk vektor weight tersebut berlaku seperti metoda berikut.
Dimana α, merupakan Learning rate serta g, merupakan gradient yang
berhubungan dengan nilai error yang diakibatkan oleh weight tersebut.
4.1.2 Gradient Descent Back Propagation dengan Momentum
Penggunaan Momentum pada Metoda ini memberikan nilai tambah dimana
hasil update diharapkan tidak berhenti pada kondisi yang dinamakan “Local
Minimum”, sehingga proses penelusuran hingga mencapai nilai minimum
yang paling puncak dalam pengertian nilai error yang paling kecil dapat
tercapai. Adapun bentuk metoda penggunaan Momentum ini adalah seperti
dibawah ini.
4.1.3 Variabel Learning Rate Back Propagation dengan
Momentum
Penggunaan metoda ini bertujuan untuk mempercepat waktu penyelesaian
sehingga proses mendapatkan nilai error yang paling kecil dapat tercapai
dengan cepat serta penelusuran yang lebih singkat. Sebaliknya jika nilai
yang digunakan dalam praktisnya maka hasil yang didapatkan biasanya
akan memperlambat proses penelusuran nilai error yang paling kecil.
Dalam penggunaan metoda ini para peniliti biasanya menggunakan cara
memperbesar nilai dari Variabel Learning Rate saat hasil yang dicapai jauh
dari target, dan sebaliknya saat hasil yang dicapai dekat dengan nilai
target. Secara perhitungan metoda ini memang tidak begitu jauh dari
metoda yang telah dijelaskan sebelumnya, namun perbedaannya adalah
seperti dibawah ini.
4.1.4 Conjugate Gradient Back Propagation (CGX)
Conjugate Gradient Back Propagation memiliki perbedaan dibandingkan
dengan metoda GD yaitu pada saat melakukan proses update, dimana
untuk metoda GD proses tersebut dilakukan setiap penggunaan rumus
sedangkan pada proses CGX, update dilakukan setiap iterasi dilakukan.
Berikut ini merupakan proses update nilai weight.
 
4.1.5 Quasi- Newton Back Propagation (BPGS)
Metoda Newton ini merupakan improvisasi dari metoda CGX, dimana
pencapaian nilai konvigurasi dapat dilakukan lebih cepat.
Metoda yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ak merupakan Hessian Matrix untuk nilai wieght dan Bias.


Perancangan sistem pengenalan Huruf pilihan ganda
Tahapannya adalah sebagai berikut:
1.      Mulai
2.      Image dirubah kedalam bentuk numerik dengan cara system capturing sehingga dapat diproses dengan komputer
3.      Noise yang terdapat pada image dihilangkan (pra-pengolahan)
4.      Proses binerisasi yaitu hitam(1) dan putih (0)
5.      Ekstraksi ciri huruf yang akan digunakan pada proses Jaringan Saraf Tiruan
6.      Identifikasi atau pengenalan menggunakan Jaringan Saraf Tiruan
7.      Selesai

Courtesy by UNP KEDIRI

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar teman dan apabila terjadi kesalahan penulisan artikel,saya mohon pencerahannya.Dilarang meninggalkan komentar spam.terima kasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...